đź“ť … Tidaklah Allah Ta’ala menurunkan penyakit kecuali dengan obat penawarnya. Tidaklah Allah Ta’ala menurunkan ujian kesusahan kecuali ada nikmat kemudahan dan kebaikan bersamanya.

 

Dan, tidak pula Allah Ta’ala memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk berdoa kecuali Dia hadirkan pengijabahan atasnya.

 

Terkait hal ini, ada satu nasihat dari Al-Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah. Beliau mengatakan:

 

‘Sungguh aneh orang yang ditimpa bencana (ujian, kesulitan, dan aneka kesusahan) akan tetapi dia lalai terhadap lima doa. Padahal, dia mengetahui apa yang dijanjikan Allah Ta’ala (pasti terwujud) bagi siapa saja yang mengucapkannya (dengan sepenuh kesungguhan).”

 

Lalu, apa sajakah kelima doa tersebut?

 

PERTAMA

 

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.

 

Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji’Ă»n’.

 

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” … (QS Al-Baqarah, 2:155-7)

 

KEDUA

 

“Yaitu orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka.’

 

Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, ‘Hasbunallâh wani’mal wakĂ®l. Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung’.

 

Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar” … (QS Ali ‘Imrân, 3:173-4)

 

KETIGA

 

“… Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya … wa ufawwadhu amrĂ® ilallâhi, innallâha bashĂ®run bil ‘ibâd.

 

Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka …” (QS Al-Ghâfir, 40:44-5)

 

KEEMPAT

 

“Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka dia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap:

 

‘Lâ ilâha illâ annta subhânaka inni kunntu minadz-dzâlimĂ®n. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim’.

 

Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang beriman” … (QS Al-Anbiyâ’, 21:87-8)

 

KELIMA

 

“Tidak ada doa mereka selain ucapan, ‘Rabbanaghfir lanâ dzunĂ»banâ wa isrâfanâ fĂ® amrinâ wa tsabbit aqdâmanâ wann-shurnâ ‘alal qaumil-kâfirĂ®n.

 

Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir’.

 

Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS Ali ‘Imrân, 3:147-8)

 

đź“ť … Disarikan dari The Wisdom of Hasan Al-Bashri: Nasihat-Nasihat Penerang Hati, Hlm. 202-4.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *